Pasar Waspada Jelang FOMC The Fed Awal Mei 2024, Rupiah Ditutup Melemah
Monday, April 29, 2024       15:47 WIB

Ipotnews - Kurs rupiah ditutup melemah terhadap dolar, karena pelaku pasar mewapadai FOMC Federal Reserve Selasa besok dan Rabu lusa yang diprediksi memberikan sinyal hawkish akibat inflasi Amerika Serikat yang sulit melandai mendekati target.
Mengutip data Bloomberg pada Senin (29/4) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup di level Rp16.255 per dolar AS, melemah 45 poin atau 0,28% dibandingkan Jumat sore (26/4) di level Rp16.210 per dolar AS.
Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan indeks dolar AS mempertahankan kenaikan yang kuat untuk bulan April setelah sebagian besar pedagang mengabaikan sebagian besar ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh The Fed. "Keyakinan ini semakin kuat setelah pada hari Jumat lalu data indeks harga PCE, ukuran inflasi pilihan The Fed lebih tinggi dari perkiraan untuk bulan Maret 2024," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, sore ini.
Fokus pelaku pasar pada minggu ini tertuju pada pertemuan FOMC the Fed besok dan lusa. Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil dan berpotensi menawarkan pandangan hawkish, mengingat masih kakunya inflasi AS baru-baru ini.
"Prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama menjadi pertanda buruk bagi pasar Asia, sebuah gagasan yang membuat sebagian besar mata uang regional berada dalam tekanan," ujar Ibrahim.
Sebelumnya, data yang dirilis pada hari Kamis minggu lalu menunjukkan bahwa produk domestik bruto AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 1,6% pada periode Januari-Maret, jauh lebih lambat dari perkiraan sebesar 2,4%. Meskipun demikian, laporan tersebut juga menunjukkan bahwa inflasi yang diukur dengan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti naik 3,7% pada kuartal I 2024, mengalahkan perkiraan kenaikan 3,4%.
Di dalam negeri, Bank Indoneia telah memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen, demi memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Meski demikian, BI tetap memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi di 2024 akan masih berada dalam kisaran 4,7% -5,5%.
Ini menjadi sentimen positif yang menahan pelemahan rupiah tidak terlalu dalam hari ini. "Adapun untuk pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I dan II 2024 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan kuartal IV 2023 lalu," pungkas Ibrahim.(Adhitya)

Sumber : admin